Moriwaki Blog, Jakarta – Harga beras saat ini sedang mahal. Ketersediaan di pasaran jarang ditemukan. Beras yang diolah menjadi nasi sayangnya sudah menjadi makanan pokok banyak masyarakat Indonesia.
Namun, bagian biji-bijian yang dipisahkan dari aturannya, merupakan jenis karbohidrat yang dihindari sebagian orang karena beberapa alasan. Ada orang yang ingin mengontrol asupan gula agar tidak makan berlebihan atau makan berlebihan.
Ya, nasi bisa diganti dengan sumber karbohidrat alternatif lain dalam sistem dasar. Anda bisa membiasakan diri mengonsumsi berbagai sumber nasi sebagai alternatif nasi mahal.
Apa pun? Demikian rangkuman alternatif sumber karbohidrat selain nasi, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (16/2/2024).
1. Ubi jalar
Ubi jalar adalah sayuran bertepung yang paling banyak ditanam di dunia. Harga kentang per kilonya sekitar Rp lima ribu, masih setengah harga satu liter beras.
Menurut Healthline, akar yang bentuknya halus saat dikukus ini kaya akan vitamin A, vitamin C, dan mangan di setiap bagiannya. Serat dan antioksidan pada ubi jalar dapat bermanfaat bagi kesehatan usus.
Sebagai alternatif pengganti nasi, ubi jalar tidak hanya mengenyangkan, tapi juga anti kanker dan mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Ubi jalar juga sangat kaya akan beta karoten, antioksidan yang menyebabkan warna oranye pada sayuran.
Menurut Southern Life, penjelajah di Filipina dan China diyakini pertama kali membawa kentang pada abad ke 15. Harga tiap kilogram umbi jenis ini di pasaran tergolong murah, sekitar Rp 5 ribu.
Ubi jalar ini memiliki antioksidan 150 persen lebih banyak dibandingkan blueberry. Antioksidan membantu mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker. Sumber-sumber ini mengandung dua kali lipat nilai harian vitamin A, setengah dari nilai harian vitamin C, dan vitamin B6, zat besi, serat makanan, dan kalium.
Meskipun ubi ungu menyediakan banyak nutrisi yang melawan penyakit, manfaat kesehatan utamanya adalah kandungan antioksidannya yang tinggi yang dikaitkan dengan pengurangan peradangan yang membantu meningkatkan tekanan darah, kesehatan jantung secara keseluruhan, dan membantu mencegah pertumbuhan beberapa sel kanker.
3. Singkong
Mengutip Britannica, tanaman dengan nama latin Manihot esculenta ini merupakan tanaman kentang yang berasal dari Amerika tropis. Harga singkong juga murah, masih berkisar Rp. 6.000 – Rp. 8.000 per kg.
Diperkirakan singkong pertama kali dibudidayakan di Yucatán oleh suku Maya. Tanaman ini dibudidayakan di daerah tropis untuk diambil akarnya, yaitu tepung mentah singkong, roti dan tapioka.
Kulit singkong harus dibuang agar aman diminum, sedangkan kentang harus dimasak dengan cara ditiriskan air rebusannya. Beberapa biji singkong juga direndam terlebih dahulu untuk menghilangkan beberapa bahan kimia berbahaya.
Menurut Britannica, kentang berasal dari Andes Peru-Bolivia dan merupakan salah satu makanan terpenting di dunia. Harga kentang per kilonya fluktuatif dan saat ini berkisar Rp 15 ribu per kilo.
Kentang sering disajikan utuh atau direbus sebagai sayuran matang. Bahan ini juga bisa digiling menjadi tepung kentang yang digunakan sebagai bahan pembuatan roti dan saus kental. Kentang ini mudah dicerna dan mengandung vitamin C, protein, thiamin, dan niasin.
5. Duduk
Ada kontroversi mengenai nasi porang sebagai alternatif pengganti nasi, nasi ini terbuat dari tanaman bernama porang. Memang harganya mahal kalau dicampur dengan nasi porang, tapi kalau beli utuh harganya Rp 36 ribu per kilo.
Menurut situs Pusat Penelitian Tanaman Kacang dan Kentang, selain tinggi serat, nasi porang juga akan membuat Anda kenyang, jadi gunakanlah secukupnya. Seperti sumber lainnya, porang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid, dan serat.
Tanaman yang ditanam di Amerika ini merupakan salah satu tanaman pangan yang paling banyak didistribusikan di dunia. Jagung digunakan sebagai pakan ternak, makanan manusia, bahan bakar dan bahan baku industri.
Jagung adalah salah satu makanan terpenting di Amerika dan makanan pokok di banyak tempat. Di Indonesia, jagung memang belum banyak digunakan sebagai pengganti nasi, namun rasanya yang manis cocok untuk berbagai macam olahan menu.
Harga jagung per kilonya saat ini berkisar Rp 15, hampir sama dengan beras. Mengutip Britannica, penduduk asli Meksiko pertama kali membudidayakan jagung sekitar 10.000 tahun lalu.
Budidayanya menyebar dari utara ke selatan Maine ketika pemukim Eropa menetap di Amerika Utara. Penduduk asli Amerika mengajari penjajah Eropa menanam biji-bijian asli. Sejak Christopher Columbus memperkenalkannya ke Eropa dan penjelajah serta penjajah lainnya, jagung telah menyebar ke seluruh dunia yang cocok untuk ditanami.